vital
sign, sebelumnya kita harus mengetahui apa yang di maksud dengan vital
sign. Vital Sign adalah tanda-tanda vital yang sangat
menentukan kondisi dari seseorang. pemeriksaan tanda vital (vital sign)
meliputi pengukuran suhu tubuh, denyut nadi, tekanan darah, dan
pernapasan. Normal vital sign dipengaruhi oleh : umur, sex (jenis
kelamin), berat badan, aktivitas, dan kondisi (sehat/sakit).
PEMERIKSAAN VITAL SIGN
1. Denyut Nadi
Nadi adalah sensasi
denyutan seperti gelombang yang dapat dirasakan/dipalpasi di arteri perifer,
terjadi karena gerakan atau aliran darah ketika kontraksi jantung.
Jantung bekerja memompa darah ke sirkulasi tubuh (oleh ventrikel kiri) dan
paru (oleh ventrikel kanan). Melalui ventrikel kiri, disemburkan darah ke aorta
dan kemudian di teruskan ke arteri di seluruh tubuh, sebagai akibatnya, timbul
suatu gelombang tekananan yang bergerak cepat pada arteri dan dapat dirasakan
sebagai denyut nadi. jadi, dengan menghitung denyut nadi dapat diketahui
frekuensi denyut jantung dalam satu menit.
Lokasi pemeriksaan denyut nadi dapat di
lakukan di a.femoralis, a.poplitea, a.tibialis posterior, a.dorsalis pedis,
a.radialis, dan lain-lain. Prinsipnya, pulsasi arteri dapat diraba jika arteri
tersebut memiliki dasar yang keras. Dalam praktek sehari-hari, pemeriksaan
pulsasi a.radialis paling sering di lakukan.
Penilaiaan denyut nadi meliputi :
a. Tegangan Nadi
Tegangan nadi biasanya di pengaruhi oleh
tekanan darah. Terdiri dari :
1. Pulsasi normal.
2. Pulsasi molis
(tegangan nadi lunak).
3. Pulsasi durus
(tegangan nadi keras).
b. Isi Nadi
Isi Nadi tergantung pada curah jantung
(cardiac output) dan keadaan pembuluh darah.
c. Gelombang Nadi
1. Pulsasi celer
(gelombang nadi tinggi)
2. pulsasi tardus
(gelombang nadi rendah)
d. Frekuensi
1. Takikardia (>100
kali/menit)
2. Brakikardia (<60
kali/menit)
3. Takikardi relatif
4. Brakikardi relatif
e. Irama
1. Pulsasi reguler (irama
nadi teratur)
2. Pulsasi ireguler
(irama nadi tidak teratur)
Faktor yang mempengaruhi nadi
1. Usia; Peningkatan usia, nadi
berangsur menurun.
2. Jenis kelamin; Pria sedikit
lebih rendah dari wanita (P = 60-65 kali/menit ketika istirahat, W = 7-8
kali/menit lebih cepat).
3. Circadian rhythm; Rata-rata
menurun pada pagi hari dan meningkat pada siang dan sore hari.
4. Bentuk tubuh; tinggi, langsing
biasanya denyut jantung lebih pelan dan nadi lebih sedikit dibandingkan orang
gemuk.
5. Aktivitas; Nadi akan
meningkat ketika beraktifitas dan akan menurun ketika istirahat.
6. Stress dan emosi; Rangsangan saraf
simpatis dan emosi seperti cemas, takut, gembira dapat meningkatkan denyut
jantung dan nadi.
7. Suhu tubuh; Setiap
peningkatan 1 derajat Fahrenheit nadi akan meningkat 10 kali/menit,
peningkatan 1 derajat Celcius nadi meningkat 15 kali/menit. Sebaliknya bila
terjadi penurunan suhu tubuh maka nadi akan menurun.
8. Volume darah; Kehilangan darah
yang berlebihan akan menyebabkan peningkatan nadi.
9. Obat-obatan; beberapa obat
dapat menurunkan atau meningkatkan kontraksi jantung. contohnya, golongan
digistalis dan sedatif dapat menurunkan HR. Caffein, nicotine, cocaine, hormon
tyroid, dan adrenalin dapat meningkatkan HR.
2. Tekanan Darah
Tekanan darah pada arteri bervariasia
sesuai dengan siklus jantung, yaitu memuncak pada waktu sistole dan sedikit
menurun pada waktu diastole. Pada saat ventrikel berkontraksi, darah akan
dipompa ke seluruh tubuh, hal ini disebut tekanan darah sistole,
dan pada saat ventrikel rileks darah dari atrium masuk ke ventrikel, tekanan
aliran darah pada waktu ventrikel sedang rileks tersebut disebut tekanan
darah diastole. Tingginya tekanan darah dipengaruhi oleh beberapa
faktor, misalnya aktivitas fisik, keadaan emosi, rasa sakit, suhu sekitar,
pengunaan kopi, tembakau, dll.
Tekanan darah pada dewasa (JNC VII: JAMA
289:256)
- Normal : <120 mmHg / <80 mmHg
- Prehipertensi : 120-139 mmHg / 80-89 mmHg
- Hipertensi stadium 1 : 140-159 mmHg / 90-99 mmHg
- Hipertensi stadium 2 : > 160 mmHg / > 100mmHg
Tekanan darah pada anak-anak
- Umur 1 tahun : 102 mmHg / 55 mmHg
- umur 5 tahun : 112 mmHg / 69 mmHg
- Umur 10 tahun : 119 mmHg / 78 mmHg
3. Pernapasan
Bernapas adalah suatu
tindakan yang tidak disadari, diatur oleh batang otak dan dilakukan dengan
bantuan otot-otot pernapasan. pada waktu inspirasi, diafragma dan otot-otot
interkostalis berkontraksi memperluas rongga toraks dan memekarkan paru-paru.
Dinding dada akan bergerak ke atas, ke depan, dan ke lateral, sedangkan
diafragma bergerak ke bawah. setelah inspirasi berhenti, paru-paru akan
mengkerut, diafragma akan naik secara pasif dan dinding dada akan kembali ke
posisi semula.
Penilaian pada pemeriksaan pernapasan
meliputi :
a. Tipe Pernapasan
1. Pernapasan
abomino-torakal : Pernafasan abdominal lebih dominan dibandingkan toraks,
umumnya pada laki-laki.
2. Pernapasan
torako-abdominal : Pernapasan torakal lebih dominan dibanding abdomen, pada
perempuan.
b. Frekuensi
1. Normal : 16-24
kali/menit (tetapi ada juga referensi yang menyatakan 12-20 kali/menit).
2. Polipnea (takipnu) :
Pernapasan cepat.
3. Oligopnea (bradipnu) :
Pernapasan yang lebih lambat.
3. Kedalaman Pernapasan
1. Pernapasan normal
2. Pernapasan dangkal
4. Suhu Tubuh
Ada dua macam suhu tubuh :
1. Suhu Inti : adalah
suhu Jaringan dalam tubuh (rongga abdomen dan rongga pelvic), suhu ini relatif
konstan.
2. Suhu permukaan :
adalah suhu permukaan tubuh (kulit, subkutan, dan lemak), suhu ini naik dan
turun merespon terhadap lingkungan.
Suhu tubuh diperiksa dengan termometer
badan, dan dapat berupa termometer air raksa atau termometer elektrik.
pemeriksaan dapat dilakukan pada mulut, aksila atau rektum. pengukuran suhu
melalui mulut biasanya lebih mudah dan hasilnya lebih tepat dibandingkan
melalui rektum, tetapi termometer air raksa dengan kaca tidak layak dipakai
untuk mulut pada penderita yang tidak sadar, gelisah, atau tidak dapat menutup
mulutnya.
Pemeriksaan secara rektum biasanya
memberikan hasil pemeriksaan yang lebih tinggi sebesar 0,4-0,5 derajat
dibandingkan lewat mulut. Suhu tubuh normal : 36,6 derajat celcius - 37,2
derajat celcius. Pada cuaca yang panas dapat meningkatkan hingga 0,5 derajat
celcius suhu normal. Suhu aksila 0,5 derajat celcius lebih rendah dari suhu
mulut.
Jenis Suhu
- Hiperpireksia (>41,6 derajat celcius)
- Hiportermia (<35 derajat celcius)
Akhirnya selesai juga postingan kita
tentang vital sign dan pemeriksaannya, semoga bermanfaat. :)
Kalau sudah baca, di tunggu komentarnya
ya...
Sumber :
Buku Panduan Skill Lab
NOMENKLATUR GIGI
Posted: January 5,
2012 in materi pembelajaran
Menurut masa pertumbuhan gigi manusia terbagi menjadi dua, yaitu :
1.
Gigi susu
Gigi susu
berjumlah 20 buah dan mulai tumbuh pada umur 6 -9 bulan dan lengkap pada umur 2
– 2,5 tahun. Gigi susu terdiri dari 5 gigi pada setiap daerah rahang masing –
masing adalah : 2 gigi seri (incicivus),1 gigi taring
2. Gigi
permanen
Gigi
permanen berjumlah 28 – 32 terdiri dari 2 gigi seri, 1 gigi taring, 2 gigi
premolar, dan 3 gigi molar pada setiap daerah rahang. Gigi permanen
menggantikan gigi susu. Antara umur 6 – 14 tahun 20 gigi susu diganti gigi
permanen. Gigi molar 1 dan 2 mulai erupsi pada umur 6 – 12 tahun sedangkan gigi
molar 3 mulai erupsi pada umur 17 – 21 tahun.
Nomenklatur
adalah cara menulis gigi geligi ada beberapa cara nomenklatur yaitu:
1.Cara
Zsigmondy :
1.
Gigi permanent :
8 7 6 5 4 3
2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
8 7 6 5 4 3
2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
Contoh : P2
atas kanan = 5 |
I 1 bawah
kiri = | 1
1.
Gigi decidui :
V IV III II
I I II III IV V
V IV III II
I I II III IV V
Contoh : c
bawah kanan = III |
m2 atas kiri
= | V
1.
Cara FDI
System 2
angka dari federation dental international (FDI)
i.
Angka pertama menunjukan kuadran gigi
ii.
Angka kedua menunjukan elemen gigi
1.
Gigi Permanent
1-4 untuk
gigi permanent
1 = rahang
atas kanan
1 2
2 = rahang
atas
kiri
4 3
3 = rahang
bawah kiri
4 = rahang
bawah kanan
1817161514131211
2122232425262728
4847464544434241
3132333435363738
1.
Gigi decidui
5 – 8 untuk
gigi susu
5 = rahang
atas kanan
5
6
6 = rahang
atas kiri
8 7
7 = rahang
bawah kiri
8 = rahang
bawah kanan
55 54 53 52
51 61 62 63 64 65
85 84 83 82
81 71 72 73 74 75
Contoh :
43 =
permanen, caninus bawah kanan
25 =
permanen, premolar dua atas kiri
73 =
decidui, caninus bawah kiri
65 =
decidui, molar dua atas kiri
3. Cara
Palmers
cara yang
paling mudah dan universal untuk dental record
1.
Gigi tetap
8 7 6 5 4 3
2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
8 7 6 5 4 3
2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
|
Contoh :
P2 atas
kanan = 5 |
I1 bawah
kiri = | 1
1.
Gigi Decidui
E D C B
A A B C D E
E D C B
A A B C D E
Contoh :
c bawah
kanan = C |
m2 atas kiri
= | E
4. Cara
Amerika
dengan
menghitung dari atas kiri, ke kanan, kebawah kanan lalu bawah kiri.
1.
Gigi tetap
16 15 . . .
. . 9 8 . . . . . 2 1
17 18 . . .
. .24 25 . . . . .31 32
Contoh :
P2 atas
kanan = 13
I1 bawah
kiri = 25
1.
Gigi Decidui
X
IX . . VI V
IV
. . I
XI XII
. . XV XVI XVIII . . … XX
Contoh :
m2 bawah
kanan = XI
c atas
kiri = III
5. Cara
Haderup
+
+
-
-
Contoh :
P2 atas
kanan = 5 +
I1 bawah
kiri = – 1
c bawah
kanan decidui = 03 +
m2 atas kiri
decidui = +05
6.Cara
applegate
Kebalikan
dari cara amerika yaitu dengan menghitung dari atas kanan, kebawah kiri, lalu
kebawah kanan
1.
Gigi Permanent
1
2 . . . . .
8 9 . . .
. . 15 16
32 31
. . . . …25 24 . .
. . . . 18 17
1.
Gigi Decidui
I
II . . . V VI . . . . X
XX . .
.XVI XV . . . X I
7. System
Scandinavian
Jarang
digunakan dalam praktek dokter gigi
+ = untuk
gigi atas
- =
untuk gigi bawah
8 Cara G. B.
Denton
1.
Gigi tetap :
2 1
3
4
P2ataskanan=2.5
1.
Gigi susu :
b a
c
d
m2 atas kiri
= a.5
9. Cara Utrecht
/ Belanda
Dengan
menggunakan tanda-tanda :
S = superior
/ atas
I = inferior
/ bawah
d = dexter /
kanan
s = sinister
/ kiri
1.
Gigi permanent (penulisan dengan
huruf besar)
Contoh : P2 atas
kanan = P2 Sd
I1 bawah
kiri = I1 Is
1.
Gigi Decidui (penulisan dengan
huruf kecil)
Contoh : c
bawah kanan = c Id
m2 atas
kiri = m2 S
Tidak ada komentar:
Posting Komentar